Tahun Ini, Cuma Ada 30 "Murid Baru" di Nyarumenteng
Keknya memprihatinkan banget ya gan, masak cuman ada 30 murid dlam satu sekolah, api yang satu ini unik gan, karena bukan SD, SMP, ataw SMA, mau tau sekolah ap?
Keknya memprihatinkan banget ya gan, masak cuman ada 30 murid dlam satu sekolah, api yang satu ini unik gan, karena bukan SD, SMP, ataw SMA, mau tau sekolah ap?
PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Pusat Reintroduksi Orangutan (PROU) Nyarumenteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sepanjang tahun ini hanya menerima kedatangan sekitar 30 ekor orangutan untuk menjadi "murid baru" di sekolah pelepasliaran orangutan itu.
Spoiler for cekidot gan:
"Jumlah orangutan yang masuk tahun ini memang sedikit dibandingkan tahun lalu, karena kami membatasi hanya menerima orangutan Kalteng. Sedangkan dari luar daerah kami tolak," kata Kepala Komunikasi dan Edukasi PROU Nyarumenteng Untung, di Palangkaraya, Kamis (16/12/2009).
PROU Nyarumenteng selama ini dikhususkan sebagai pusat pemeliharaan dan pembinaan orangutan, sekaligus menjadi lokasi penyelamatan satwa langka itu, yang tergusur dari habitatnya karena pembukaan perkebunan maupun pertambangan.
Selain itu, Nyarumenteng juga kerap menerima orangutan jinak yang bertahun-tahun dipelihara manusia tanpa izin, untuk kemudian dididik agar dapat dilepasliarkan lagi di lokasi yang baru dan aman dari gangguan perkebunan dan masyarakat.
Untung mengatakan, kebijakan menolak "murid baru" dari luar Kalteng itu diambil karena daya tampung di Nyarumenteng sudah kelebihan kapasitas dengan perbandingan yang tidak ideal antara kapasitas kandang dengan jumlah orangutan.
Nyarumenteng kini sedikitnya dijejali oleh 600 ekor orangutan, baik liar maupun jinak yang masih disekolahkan, sementara daya tampung kandang ideal sebenarnya hanya sekitar 300 ekor. "Dengan kondisi itu kami terpaksa memprioritaskan penyelamatan orangutan hanya dari Kalteng, sementara kiriman orangutan sitaan dari Jawa atau wilayah lain tidak dapat kami terima," jelas Untung.
Untung juga mengakui, jumlah satwa langka itu yang tergusur dari habitatnya dan berhasil diselamatkan tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai ratusan ekor berhasil diselamatkan. "Kondisi itu bukan berarti indikasinya habitat orangutan lebih baik, tapi bisa jadi karena jumlah orangutan di hutan memang sudah jauh berkurang," katanya.
Untung juga mengakui, selama ini Nyarumenteng beroperasi dari dukungan dan pendanaan asing karena pihaknay belum dapat menggalang bantuan serupa dari dalam negeri, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
"Padahal kami harap kedepan konservasi orangutan dapat dilakukan oleh masyarakat kita sendiri, baik dari kegiatan maupun pendanaan. Kami memaklumi bila saat ini pemerintah juga belum dapat mengalokasikan dana untuk itu karena lebih banyak program prioritas lain," jelasnya.
gmna gan? td nya aj ane kira SD mana yg kekurangan murid, ehh, ternyta eh trnyata gan...
kalo mw baca lebih lengkap bisa klik disini gan.
PROU Nyarumenteng selama ini dikhususkan sebagai pusat pemeliharaan dan pembinaan orangutan, sekaligus menjadi lokasi penyelamatan satwa langka itu, yang tergusur dari habitatnya karena pembukaan perkebunan maupun pertambangan.
Selain itu, Nyarumenteng juga kerap menerima orangutan jinak yang bertahun-tahun dipelihara manusia tanpa izin, untuk kemudian dididik agar dapat dilepasliarkan lagi di lokasi yang baru dan aman dari gangguan perkebunan dan masyarakat.
Untung mengatakan, kebijakan menolak "murid baru" dari luar Kalteng itu diambil karena daya tampung di Nyarumenteng sudah kelebihan kapasitas dengan perbandingan yang tidak ideal antara kapasitas kandang dengan jumlah orangutan.
Nyarumenteng kini sedikitnya dijejali oleh 600 ekor orangutan, baik liar maupun jinak yang masih disekolahkan, sementara daya tampung kandang ideal sebenarnya hanya sekitar 300 ekor. "Dengan kondisi itu kami terpaksa memprioritaskan penyelamatan orangutan hanya dari Kalteng, sementara kiriman orangutan sitaan dari Jawa atau wilayah lain tidak dapat kami terima," jelas Untung.
Untung juga mengakui, jumlah satwa langka itu yang tergusur dari habitatnya dan berhasil diselamatkan tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai ratusan ekor berhasil diselamatkan. "Kondisi itu bukan berarti indikasinya habitat orangutan lebih baik, tapi bisa jadi karena jumlah orangutan di hutan memang sudah jauh berkurang," katanya.
Untung juga mengakui, selama ini Nyarumenteng beroperasi dari dukungan dan pendanaan asing karena pihaknay belum dapat menggalang bantuan serupa dari dalam negeri, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
"Padahal kami harap kedepan konservasi orangutan dapat dilakukan oleh masyarakat kita sendiri, baik dari kegiatan maupun pendanaan. Kami memaklumi bila saat ini pemerintah juga belum dapat mengalokasikan dana untuk itu karena lebih banyak program prioritas lain," jelasnya.
gmna gan? td nya aj ane kira SD mana yg kekurangan murid, ehh, ternyta eh trnyata gan...
kalo mw baca lebih lengkap bisa klik disini gan.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Maaf! Komentar bernada spam akan saya hapus
Posting Komentar